PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama seluruh Anak Usahanya, berkomitmen untuk terus mengedepankan Health, Safety & Environment (HSE) sebagai budaya yang bersifat Interdependent (tanggung jawab bersama).

Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Triyani Utaminingsih, Direktur Utama Rekind saat memimpin Rapat Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), di Ruang Rapat 1.1, ROB I, Kantor Pusat Rekind, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (20/2). Rapat P2K3 ini juga sekaligus sebagai penutup dari rangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional 2024 yang bertemakan “Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha.

Diakuinya, untuk menegakkan budaya tersebut bukan hal mudah. Terlebih lagi saat ini, Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu tengah memulai babak baru perjalanan bidang usahanya, satu di antaranya melalui transformasi bisnis dengan skema proyek FEED (Front End Engineering Design), Engineering dan Manpower Supply (MPS).

“Kami tegaskan, kegiatan transformasi bisnis tidak menggeser komitmen HSE sebagai budaya Interdependent Rekind. HSE tetap menjadi barometer penting, terutama di skala proyek maupun corporate. Justru dalam menegakkan budaya ini dibutuhkan leadership, komitmen dan implementasi aktual secara sungguh-sungguh sehingga tercipta budaya lingkungan kerja yang aman. Penegakkan budaya HSE ini tidak tertuang hanya untuk Rekind, tapi juga bagi seluruh Anak Perusahaan,” terang Triyani Utaminingsih dihadapan sejumlah Direktur Utama Anak Perusahaan dan pejabat struktural perusahaan.

Sebagai bentuk perwujudan dalam penegakan budaya HSE dan sinergi yang kokoh dengan seluruh Anak Usaha-nya, pada Desember 2023, Rekind mampu mewujudkan prestasi melalui pencapaian jam kerja aman (Safe Man Hours). Prestasi ini ditunjukkan melalui kinerja dalam pengerjaan Proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang mencapai 53 juta jam kerja aman dan 7 juta jam kerja aman untuk Proyek Lombok CFSPP – FTP-2, di Lombok Timur, NTB.

Adapun Anak Perusahaan Rekind yang berkontribusi dalam pencapaian 53 Juta Jam Kerja Aman Proyek Lapangan Unitisasi Gas JTB adalah: 1. PT Yasa Industri Nusantara dengan 2.785.930 jam kerja aman; 2. PT Rekayasa Cakrawala Resource (Recare) dengan 2.598.870 jam kerja aman; 3. PT Recon Sarana Utama dengan 417.875 jam kerja aman; 4. PT Puspetindo dengan 127.685 jam kerja aman; dan 5. PT Tracon Industri dengan 6.035 jam kerja aman.

Sedangkan untuk Anak Perusahaan Rekind yang berkontribusi dalam pencapaian 7 Juta Jam Kerja Aman Proyek Lombok adalah: 1. PT Yasa Industri Nusantara dengan 448.056 jam kerja aman; 2. PT Tracon Industri dengan 176.964 jam kerja aman; 3. PT Recon Sarana Utama dengan 122.700 jam kerja aman.

 

“Terima kasih kepada Direktur Utama Anak Perusahaan dan tim atas kontribusinya, termasuk seluruh subkontraktor atas pencapaian tersebut. Semoga kinerja baik ini tetap dapat dipertahankan karena menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dan merupakan company image serta mendukung keberlangsungan bisnis di mata owner,” ujar Yusairi, Direktur Operasi & Teknologi/Pengembangan.