PT Rekayasa Industri (Rekind) mulai menjajaki pengembangan sayap bisnis baru. Rencananya, di tahun 2024,    Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menambah konsep bisnis barunya melalui Sistem Digital EPC.

Keyakinan dalam menjalankan konsep bisnis terbaru Rekind tersebut berangkat dari apresiasi positif para klien yang pernah bekerjasama dengan Rekind. Maklum aja, di sejumlah proyek yang dikerjakan Rekind, sistem digital ini ada yang sudah diplikasikan dalam kegiatan proyek. Hasilnya, secara garis besar bisa membuat pengerjaan proyek cukup efektif dan efisien.

Gambaran inilah yang tertangkap ketika M. Darma Setiawan, EVP Operation Rekind menanggapi pertanyaan Rekndist di Event Launching Digitalisasi Unit Operasi Rekind Tahun 2023. “Upaya ini memang jauh-jauh hari sudah dipersiapkan Rekind. Produk digital EPC ini harus menjadi penyemangat kita  guna menuju Rekind yang moderen dan bermanfaat. Artinya ke depan kita tidak hanya berpijak pada bisnis EPC tapi juga mengarah kepada Sistem Digital EPC,” terangnya dihadapan sejumlah VP dari Unit Operasi Rekind, di Gedung ROB I, Kamis (21/12).

Seperti diketahui Rekind tidak sedikit mengantongi Sistem Digital EPC berbasis inovasi teknologi informasi yang dikembangkan secara mandiri (in-house). Sebut saja, Rekind terus  mengembangkan  Integrated Construction Management System (Sistem Manajemen Konstruksi yang Terintegrasi–ICONS). Dalam sistem manajemen terintegrasi tersebut di dalamnya meliputi 3D System, Master (Material Management System of Rekayasa Industri). Selain itu ada juga  SRM 2.0 (Supplier Relationship Management). Ada juga E-Docs (Electronic Document Control System) sebagai nafas baru untuk memudahkan seluruh pekerjaan kegiatan proyek serta sistem  atau aplikasi  PMIS GIA. Rekind juga punya Digital Construction Through (ISC-PRO).Bahkan,  yang tidak kalah hebat Rekind juga memiliki  Welding Management System (WMS), yang kemungkinan besar sangat jarang dimiliki oleh perusahaan EPC, termasuk mengembangkan Field Material Control System dan RFID (Radio Frequency Identification.

“Rekan-rekan dari  PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga sangat interest akan sistem E-Docs yang kita kembangkan. Tapi sayang, proyeknya tidak dikerjakan oleh Rekind. Kalau saja kita yang kerjakan, sistem digital EPC atau software yang kita miliki akan digunakan oleh klien dan itu ada nilainya,” tambah pria yang akrab disapa Iwan Darma tersebut.

Bahkan, PMIS GIA yang digunakan Rekind, juga tidak kalah menuai apresiasi positif dari klien termasuk online comment di sistem E-Docs, karena memiliki nilai tambah dan mempersingkat waktu pekerjaan.  Ini semua tidak hanya bermanfaat dari sisi pekerjaan, tetapi juga membuat Rekind selaku kontraktor lebih enjoy dalam menyelesaikan tugas dan tangggungjawabnya dan menghindari pekerjaan berulang. “Sejatinya di dalam itu semua (Sistem Digital EPC) ada pengehematan, kecepatan dan ketepatan,” terangnya.