PT Rekayasa Industri (Rekind)  meraih penghargaan bergengsi industri Oil & Gas untuk kawasan Asia Pasifik, di perhelatan Asian Downstream Summit & Asian Refining Technology Conference 2023.

Delegasi Rekind diwakili oleh M. Darma Setiawan, EVP Engineering, Erwin Fahmi Artantono, VP 3D Design System, dan Fandy Maulana Syah Rizal, VP System Development & Innovation Management. Fandy dipercaya memperoleh penghargaan Young Engineer Award, sedangkan Apresiasi Downstream Project of The Year disematkan kepada JTB Gas Development Project, di mana Rekind berbagi penghargaan dengan Hexagon.

Patut dibanggakan, melalui perhelatan yang  yang diadakan pada 25 – 26 Oktober 2023, di Sand Expo & Conference Centre , Singapura itu, penyematan apresiasi Downstream Project of the Year kepada  Rekind yang diwakili oleh M. Darma Setiawan langsung diberikan oleh Menteri Negara Low Yen Ling, dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. Ini merupakan bukti pengakuan internasional, khususnya di Asia Pasifik,  terhadap kompetensi Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu.

Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Triyani Utaminingsih mengapresiasi positif perolehan penghargaan tersebut. Prestasi ini merupakan berita gembira di tengah situasi dan kondisi Rekind yang saat ini tengah dalam proses restrukturisasi.

“Ini artinya apa? Rekind tidak tinggal diam atau hanya terpaku menanti proses restrukturisasi yang sedang berjalan. Kami tetap do dan create something useful. Proses restrukturisasi secara bisnis tetap berjalan, demikian halnya dengan proses inovasi dan improvement di sisi operasional, juga tetap melangkah optimal dan terbukti kita semua bisa memperoleh penghargaan bergengsi ini,” terangnya bangga.

Downstream Project of the Year merupakan penghargaan yang menitikberatkan pada pemilihan proyek yang paling berkomitmen dan membawa perubahan dalam industri refinery atau petrokimia. Ada 3 Top  Project yang terpilih menjadi nominator peraih penghargaan ini,  antara lain JTB Gas Development Project (Rekind bermitra dengan Hexagon), H2 Optimisation & CO2e Reduction Project (Petronas) dan Plant of the Future Project (Celanese).

Melalui proses penjurian yang ketat, akhirnya yang terpilih sebagai pemenang adalah JTB Gas Development Project  yang menerapkan digitalisasi dalam rancang bangun fasilitas pengolahan gas di Bojonegoro besutan Erwin Fahmi Artantono dan Tim. Dalam pengerjaan teknologi digitalisasi ini mereka menerapkan Hexagon Solution, yang terbukti berdampak positif melalui penghematan hingga peningkatan produktivitas bagi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan Rekind selaku kontraktor utamanya.

Nama Fandy Maulana Syah Rizal juga tidak kalah bersinar di ajang prestise tersebut. Dirinya  disematkan penghargaan Young Engineer Award,  yang  diperuntukkan bagi para engineer muda karena mampu menunjukkan potensi dan kiprah terbaiknya bagi perkembangan industri.

Selain itu, penghargaan ini juga disematkan sebagai dukungan atas kinerja dan inisiatifnya bagi perusahaan. Satu lagi, pemenang penghargaan ini ‘digadang-gadang’ seorang engineer muda berbakat dan berpotensi kuat mencapai level manajemen puncak.

Untuk memperoleh penghargaan tersebut, pria yang akrab disapa Fandy itu, harus ‘menggeser’ dua nominator engineer lainnya yang kebetulan berasal dari perusahaan yang sama, Petronas-Malaysia.

“Tunjukkan, bahwa bersama-sama kita bisa bangkit dan tetap menjadi perusahaan EPC yang terbaik dalam menyongsong masa depan perusahaan dan bangsa  yang lebih gemilang,” tambah Yani.