
Melibatkan ratusan tenaga ahli dan profesional Rekind di bidangnya, agar tahapan ini berjalan sukses. Tahapan Buyback Gas sendiri punya korelasi kuat untuk menentukan keberhasilan tahapan strategis lainnya di proyek milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) tersebut. Prosesi kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 Wib itu, di antaranya disaksikan langsung oleh General Manager PEPC Charles Harianto Lumban Tobing, Budi Prianto – Project Manager (PM) GPF JTB, Heri Budiman Deputi PM GPF – JTB dan Sabilal Arif Construction Manager (CM) GPF – JTB.
“Buat kami yang ada di site project, suksesnya kegiatan ini membawa kebanggaan tersendiri. Selain menunjukkan komitmen dan profesionalisme kuat Rekind, tahapan ini sangat menentukan dalam penyelesaian kegiatan project. Dan alhamdulillah, semuanya berjalan lancar, sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,” ujar Budi Prianto, Project Manager GPF – JTB.

Sebelum dilakukan Chemical Cleaning, steam yang dihasilkan dari Boiler berfungsi untuk membersihkan pipa-pipa jalur gas yang menggunakan steam bertekanan melalui steam blowing. Setelah bersih, dilakukan adaptasi atau penyesuaian, baru kemudian GTG ini digunakan untuk supply power sewaktu chemical cleaning. “Jadi milestone (tonggak pencapaian) dari Buyback Gas ini adalah untuk chemical cleaning,” lanjut Gito Waluyo.
Jika proses chemical cleaning sudah selesai semua, berarti GPF JTB sudah siap dioperasikan, terutama setelah seluruh pipa ini dibersihkan dengan menggunakan flushing dan blowing. Setelah dibersihkan semua, sistem instrumentasi dan shut down systemnya dicek. Setelah semua sudah memenuhi perencanaan, dilanjutkan dengan proses simulasi. Maka operasi pipa gas ini sudah siap dijalankan.

Kalau boiler dan GTG sudah berjalan normal, diharapkan tahapan selanjutnya akan lebih lancar lagi karena Buyback Gas dan juga power/listrik yang dihasilkan dari GTG akan bisa digunakan untuk penggunaan Commissioning unit-unit lain seperti Compressor, Fin-Fan Cooler dan Heater. Pabrik JTB ini sendiri secara khusus akan memproses gas bumi mentah menjadi gas bersih dengan kadar belerang, air dan gas karbon dioksida yang sudah sesuai spesifikasi. Gas tersebut dikompresi kemudian dialirkan sebagai gas jual (sales gas) ke jalur pipa di Pertagas.
Selain memproduksi gas bersih (sales gas), Pabrik JTB nantinya juga akan memproduksi hasil samping yang juga bisa dimanfaatkan atau dijual yaitu kondensat dan asam sulfat.
Keterlibatan dalam proyek GPF-JTB menunjukkan peran nyata Rekind dalam mendukung program pemerintah, terutama dalam hal pemanfaatan sumber daya gas. “Pada pada akhirnya semua proses ini akan bermuara untuk menopang perekonomian negara melalui industri pupuk secara khusus, dengan menyalurkan gas ke pabrik-pabrik pupuk yang merupakan salah satu pilar pendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Edy Sutrisman, SVP Corporate Secretary & Legal Rekind.