PT Rekayasa Industri (Rekind) tergerak untuk berperan aktif dalam program baca tulis Alquran yang digagas Rumah Quran Al Bayyinah, yang diperuntukan bagi masyarakat umum, termasuk teman-teman netra. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Rekind memberikan Bantuan Dana Operasional Yayasan, Santunan Santri dan Audio Murrotal guna mendukung kelancaran Kegiatan proses belajar-mengajar tersebut. Bantuan ini bersumber dari sinergi tiga eleman perusahaan, yakni Departemen TJLS Rekind, Koperasi Reka Sejahtera (Kopres) dan Majelis Ta’lim Ulul Albaab Rekind.
Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, menegaskan dukungan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama program sosial perusahaan. “Kami percaya setiap insan memiliki hak yang sama untuk belajar, berkembang, dan dekat dengan nilai-nilai keimanan. Bantuan ini bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi juga investasi untuk masa depan yang Lebih beragam,” ujarnya.
Rumah Quran Al Bayyinah membuka akses pembelajaran Alquran, baik secara daring maupun tatap muka, dengan metode khusus menggunakan huruf braille. Saat ini, banyak peserta didik teman netra yang mengikuti program dari luar Pulau Jawa, termasuk dari Makassar dan sekitarnya. Seluruh Kegiatan ini tidak dipungut biaya. Operasional lembaga sepenuhnya ditopang dari donasi para dermawan yang peduli.
Semangat para teman netra belajar Alquran bukan hanya soal membaca, melainkan juga tentang menemukan kembali cahaya dalam hidup mereka. Bantuan dari Rekind menjadi pelita tambahan di jalan panjang menjemput cahaya tersebut.
Langkah Rekind ini sejalan dengan semangat yang digaungkan Kementerian BUMN, yang mendorong perusahaan BUMN untuk aktif dalam pembangunan sosial berbasis nilai, khususnya dalam hal pendidikan. Apalagi, pendidikan berbasis keagamaan dengan pendekatan inklusi seperti ini masih belum banyak tersentuh.
“Lebih dari sekadar program sosial, aksi nyata ini menegaskan Rekind yang merupakan Anak Usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero), tidak hanya membangun infrastruktur strategis, tapi juga membangun nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Karena sejatinya, membangun bangsa dimulai dari membangun hati,” kata Triyani Utaminingsih.
Semoga Melalui kolaborasi ini, Lebih banyak lagi pihak yang ikut tergugah untuk memberikan ruang dan dukungan kepada saudara-saudara kita yang Berkebutuhan khusus agar terus bisa belajar, berkontribusi, dan menginspirasi.