PT Rekayasa Industri (Rekind) resmi memulai pengerjaan proyek EPCC (Engineering, Procurement, Construction, & Commissioning) Pabrik NPK Berbasis Nitrat pertama di Indonesia milik PT Pupuk Kujang. Pabrik yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, ini dirancang memiliki kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun dan diproyeksikan menjadi tonggak kebangkitan kemandirian industri pupuk nasional.
“Pabrik NPK Nitrat ini menjadi tonggak penting bagi industri pupuk nasional, karena untuk pertama kalinya Indonesia memproduksi NPK Nitrat sendiri. Selama ini kita mengimpor sekitar 450 ribu ton, kini kita mulai dari 100 ribu ton di Pupuk Kujang, dan ke depan kita ingin menguasai pasar di negeri sendiri,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dalam sambutannya pada pelaksanaan groundbreaking yang digelar di PT Pupuk Kujang, Cikampek, Selasa (23/12).
Momen bersejarah ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono, Managing Director Business 2 PT Danantara Asset Management (Persero) Setyanto Hantoro, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Bupati Karawang H. Maslani, Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, beserta jajaran Direksi Pupuk Indonesia Group.
Pembangunan Pabrik NPK Nitrat yang merupakan bagian dari komitmen terhadap perubahan kebijakan subsidi pupuk sesuai Perpres 113 Tahun 2025 itu, menyerap investasi hampir Rp650 miliar. Dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun, potensi pendapatan bisa mencapai Rp1,5 triliun. “Namun orientasi kita bukan semata-mata bisnis. Harga jual NPK Nitrat akan kita turunkan agar petani, khususnya hortikultura, bisa menekan biaya produksi. Ketahanan pangan tidak cukup hanya dengan ketersediaan pupuk, tapi juga keterjangkauannya,” tegas Rahmad.
Pembangunan fasilitas ini bukan hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga perwujudan kolaborasi strategis dua perusahaan kunci di bawah naungan Pupuk Indonesia Group, yakni Rekind dan PT Pupuk Kujang. “Proyek pembangunan Pabrik NPK Nitrat ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemegang saham. PT Pupuk Kujang mempercayakan pelaksanaan proyek ini kepada Rekind sebagai perusahaan rancang bangun dan perekayasaan industri kebanggaan bangsa yang berkiprah dalam pembangunan berbagai fasilitas industri strategis di Indonesia,” terang Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih.
Proyek ini juga mencerminkan komitmen kuat untuk membangun kemandirian teknologi, memperkuat kapasitas rekayasa nasional, dan mengoptimalkan nilai tambah industri di dalam negeri. “Melalui kerja sama strategis ini, kami yakin dapat menghadirkan proyek berstandar global bermutu tinggi, efisien, dan berdaya saing. Ini menjadi tonggak baru kebangkitan industri pupuk nasional berbasis nitrat pertama di Indonesia,” tegas Yani.
Pupuk NPK berbasis nitrat terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman hingga 11,5% dibandingkan NPK berbasis urea, terutama pada komoditas hortikultura. Peningkatan ini menjadi bukti, inovasi berbasis nitrat memberikan nilai tambah nyata bagi petani, baik dari sisi hasil panen maupun efisiensi penggunaan pupuk.
Selain menjadi yang pertama di Indonesia, pabrik ini akan mengadopsi Fusion Technology Granular Nitrate Base serta teknologi Steam Granulation Semi Reaction berlisensi Espindesa dari Spanyol, yang unggul dalam efisiensi proses, homogenitas produk, dan tingkat kelarutan tinggi. Tak hanya itu, pabrik ini juga dirancang tanpa menghasilkan emisi CO₂.

