

“Dalam situasi (pandemi) sekarang ini memang tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun demikian, kami tetap berupaya agar seluruh proyek yang dikerjakan melahirkan hasil maksimal dan terbaik,” tegas Dirut Rekind Alex Dharma Balen.
Rekind, lanjut Alex terlahir dari semangat, kerja keras dan inovasi terbaik anak-anak bangsa. Rekind hadir guna mengurangi ketergantungan dominasi asing dalam pengerjaan proyek (EPC) di Tanah Air.”Sejarah mencatat, apapun kondisi yang dihadapi Rekind tetap mampu menciptakan karya-karya terbaik bagi pengembangan pembangunan dan kemajuan bangsa,” tandasnya
Sebagai wujud dalam menjaga komitmennya di era Pandemi seperti sekarang Rekind berupaya tidak lengah. Di bawah kepemimpinan Alex Dharma Balen sejumlah aturan ketat diberlakukan, termasuk bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan proyek. Dirinya bersama jajaran Direksi Rekind, tidak segan-segan terjun ke lapangan, untuk memantau jalannya kegiatan proyek, termasuk mengamati langkah pencegahan Covid 19.
Semua jadi sorotan. Mulai dari protokol kesehatan, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih, hingga mengedepankan aktifitas pekerjaan sesuai metode kerja yang aman dan job safety analysis (JSA) sesuai tahapan pekerjaan, tidak luput dari pantauan.
Tahapan
Ketatnya komitmen yang ditetapkan itu membuahkan hasil manis untuk dikecap. Proyek-proyek strategis mampu melampaui milestone (tahapan) yang ditetapkan. Di penghujung tahun 2020 Rekind yang tergabung dalam Joint Operation (JO) di Proyek RDMP Balikpapan menyelesaikan pekerjaan Tie In untuk Fire Water Line sebanyak 5 titik dari kurang lebih 150 Tie In yang merupakan scope pekerjaan OSBL. Tie In merupakan pekerjaan penyambungan rangkaian pipa baru yang diinstal dengan pipa existing (pipa lama). Pekerjaan ini harus selesai sesuai waktu yang ditentukan karena hal ini berhubungan erat dengan operasi existing plant.
Dalam proyek ini pengerjaan JO difokuskan pada sejumlah aspek pengerjaan. Di antaranya mengolah residu (produk dengan nilai rendah) menjadi BBM berkualitas tinggi dan meningkatkan kualitas bakar diesel/solar dengan mengurangi kandungan sulfur, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas bensin lebih ramah lingkungan serta menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan oktan tinggi.
Melalui JO ini Rekind juga berhasil memindahkan 2 unit boiler berdimensi 15m x 12m x 19m, sesuai target dan zero accident. Boiler dengan total bobot mencapai 400 ton tersebut diangkut dengan kendaraan multiaxel. Menempuh perjalanan dari Jetty (dermaga) menuju erection point area 11 Kilang Pertamina Balikpapan, selama kurang lebih 2 jam.
“Proses ini tidak mudah. Dibutuhkan perhitungan, inovasi dan sinergi yang sangat matang dari semua tim, khususnya kami dari Rekind. Bagi Rekind menunjukkan kinerja terbaik dari seluruh unsur, mulai dari engineer hingga penunjang lainnya, dikedepankan. Dengan komitmen dan konsistensi seperti ini penyelesaian proyek sesuai dengan waktu yang telah disepakati dapat terwujud dengan baik,” tambah Edy Sutrisman, SVP Corporate Secretary & Legal Rekind.


Dari raiser tube air kembali masuk ke steam drum. Komponen di dalam steam drum memungkinkan terjadi pemisahan antara air dengan uap air, sehingga air dipompa kembali menuju raiser tube, sedangkan uap akan menuju ke pipa boiler sisi superheater. Uap saturated yang masuk ke pipa-pipa superheater dipanaskan lebih lanjut sehingga dapat mencapai uap superheater dan memenuhi syarat untuk masuk turbin uap yang menujang kinerja PLTU.